Lailatul
Qadar atau Lailat Al-Qadar (bahasa Arab: لَيْلَةِ الْقَدْرِ
) (malam ketetapan) adalah satu malam penting yang terjadi pada bulan Ramadan,
yang dalam Al Qur'an digambarkan sebagai malam yang lebih baik dari seribu
bulan. Dan juga diperingati sebagai malam diturunkannya Al Qur'an.
Lailatul
Qadar dapat juga di artikan sebagai malam pelimpahan keutamaan yang dijanjikan
oleh Allah kepada umat islam yang berkehendak untuk mendapatkan bagian dari
pelimpahan keutamaan itu. Keutamaan ini berdasarkan nilai Lailatul Qadar
sebagai malam yang lebih baik dari seribu bulan. (https://id.wikipedia.org/wiki/Lailatul_Qadar)
Dari Ibnu
Umar, “Rasulullah SAW telah berkata, “barang siapa yang ingin menjumpai malam
qadar, hendaklah ia mencarinya pada malam dua puluh tujuh.” (HR. Ahmad dengan
sanad yang sahih)
“Rasulullah
SAW sangat bersungguh-sungguh pada 10 hari terakhir dari bulan Ramadhan,
melebihi kesungguhan beliau di waktu lainnya.” (HR. Muslim)
Jadi,
bagaimana kita bisa tahu Lailatul Qadar telah datang? Rasulullah SAW pernah
bersabda tentang tanda-tanda datangnyaLailatul Qadar.
Dari
Aisyah. Ia berkata, “Saya bertanya, Ya Rasulullah, bagaimana jika saya dapat
mengetahui malam qadar itu, apakah yang sebaiknya kita ucapkan pada malam itu?”
jawab beliau, “ucapkanlah olehmu: ya Allah, sesungguhnya engkau pengampun, suka
mengampuni kesalahan, maka ampunilah kesalahanku.” (HR. Lima ahli hadist
kecuali Abu Dawud, dan Tirmidzi menilainya shahih).
Bila kita
merasakan keempat hal dibawah ini, maka kemungkinan besar Lailatul Qadar telah kita temui. Keempat tanda
tersebut yaitu:
- Udara dan suasana pagi tampak damai dan tenang.
- Keesokan hari malam Lailatul Qadar, sinar matahari tampak cerah
namun teduh.
- Malamnya terang, tidak dingin, tidak berawan, tidak panas, dan tidak ada badai.
- Siapa yang beribadah di malam ini, mendapatkan kesan berbeda dari malam-malam
yang lainnya.
Lalu, bagaimana dengan nasib
mukmin yang tak antusias terhadap kehadiran lailatul qadar ini? Tentu kerugian
tiada tara, karena Allah akan berikan ganjaran berupa pahala secara penuh untuk
umat yang tak hanya sekedar melakukan ibadah ramadan ini.
Sebagai aktivitas rutinitas yang
selalu berulang tiap tahun, namun berupaya untuk memperbaiki diri, instropeksi
sedalam-dalamnya dengan apa yang dilakukannya setahun penuh,dengan meningkatkan ibadah,perbanyak
sedekah dan meminimalisasikan keburukan-keburukan yang selalu dilakukan
sepanjang tahun, bermunajad meminta maaf kepada Allah atas dosa-dosa yang
dilakukannya.
Umat pilihan-Nya yang mendapatkan
lailatul qadar dan disertai para malaikat yang berdengung dan bertasbih
menyebut Asma-Nya akan terlihat bagai orang baru dengan jiwa yang terbasuh
nikmat Illahiyah yang tiada batasnya.
Orang-orang yang sangat siap
menyambut lailatul qadar ini dalam jiwanya akan senantiasa tentram, aman dan
nyaman karena selalu disertai malaikat sepanjang hari hingga mendorongnya untuk
melakukan kebaikan-kebaikan dan dalam tubuhnya. Jiwanya merasakan kedamaian
yang luarbiasa sampai terbit fajar! Bahagianya umat yang menerima kehadiran
malaikat sepanjang malam dan merasakan perasaan nyaman damai dan sejahtera
sampai terbit subuh!
Penerima lailatul
qadar terlihat tak akan berhenti melakukan kebaikan-kebaikan dalam jangka waktu
pendek saja, karena pada dasarnya ia akan menginspirasi banyak umat untuk
melakukan hal-hal positif lainnya. (makassar.tribunnews.com)