Direktur
Pendidik dan Tenaga Kependidikan (Dirdiktendik) Kementerian Riset, Teknologi,
dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti) Supriadi Rustad menjelaskan, pada
prinsipnya sarjana guru yang ingin melamar menjadi PNS wajib lulus program
pendidikan profesi guru (PPG). ”Nah, mulai 2016 program PPG ini wujudnya adalah
praktik mengajar di daerah pedalaman (baca: SM3T) dan pendidikan di asrama,”
ujarnya di sela-sela pembukaan pameran foto aktivitas guru SM3T di kantor
Kemenristekdikti Jumat malam (26/6).
Dengan
sistem baru rekrutmen guru itu, pemerintah akan memetakan kebutuhan guru baru
secara nasional. Kemudian, Kemenristekdikti melalui kampus LPTK membuka seleksi
peserta PPG. ”Jumlah yang diterima PPG ini disesuaikan dengan kebutuhan
nasional,” ucap guru besar Unnes tersebut.
Menurut
Supriadi, sistem baru rekrutmen guru itu mendapat sambutan positif dari kepala
daerah. Sejumlah kepala daerah yang ketempatan atau menjadi tuan rumah SM3T
membuka formasi PNS guru untuk alumni SM3T. Supriadi mengatakan, meskipun
program SM3T dijalankan pemerintah pusat, status guru PNS tetap ada di
pemerintah daerah setempat.
Mendikbud
Anies Baswedan juga mengisyaratkan perlu adanya reformasi rekrutmen guru.
Menurut dia, selama ini rekrutmen guru begitu longgar. Siapa saja bisa menjadi
guru tanpa ada seleksi kompetensi. Ujungnya, pemerintah kesulitan dalam
pembinaan dan pengawasannya. Anies sepakat jika rekrutmen guru diperketat demi
mendapatkan guru-guru yang berkualitas.
0 komentar:
Posting Komentar