Mendikbud dorong gerakan sekolah menyenangkan

Makassar (ANTARA News) - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Anies Baswedan mendorong Gerakan Sekolah Menyenangkan (GSM) yang diharapkan diterapkan masing-masing sekolah yang dicanangkan mulai tahun ini.
Foto. Arsip Dikorda Gowa Network 
"Sekolah harus menjadi tepat yang membuat siswa betah belajar dan berinteraksi di lingkungan sekolah," kata Anies disela-sela kehadirannya di Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin, Samata, Kabupaten Gowa, Sulsel, Minggu.18/05/15.

Kehadiran Anies di Kota Makassar dan Kabupaten Gowa, Sulsel dalam rangka menjaring permasalahan dan menampung aspirasi sektor pendidikan yang difasilitasi oleh Ikatan Guru Indonesia (IGI) Sulsel.
Selain menghadiri "special motivation" di UIN Alauddin, Samata, Kabupaten Gowa, juga menghadiri sambung rasa dengan para guru di Lembaga Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Bidang Kelautan, Perikanan, Teknologi, Informasi dan Bidang Komunikasi (LP3TK - BKPTIK) di Desa Paccelekkang, Kabupaten Gowa, Sulsel.
Menurut Anies, sekolah harus menjadi tempat menyenangkan seperti harapan tokoh pendidikan Ki Hajar Dewantara yang mendirikan sekolah dengan nama "Taman Siswa".
Hal itulah yang menginspirasi Mendikbud mendorong Gerakan Sekolah Menyenangkan (GSM).
"Mari kita menjadi guru yang menyenangkan, pendidik yang menyenangkan itu yang pertama," katanya.
Kemudian kedua, lanjut dia, membangun suasana belajar yang menyenangkan dan ketiga, membangun dan mendidik anak-anak memiliki integritas.
Kegiatan yang dilaksanakan di UIN Alauddin sedikitnya diikuti 1.500 orang siswa dan mahasiswa. Hal serupa juga digelar LP3TK BKPTIK yang dihadiri sekitar 1.357 orang guru dan kepala sekolah.
Pada kesempatan tersebut kepala LP3TK Dr Rusdi dan Bupati Gowa H Ihsan Yasin Limpo jug tampil memberikan arahan awal sebelum Mendikbud memberikan motivasi, arahan dan solusi.
Sumber : Antaranews

1 komentar: Leave Your Comments

  1. Sepakat.. soalnya terkadang biasanya siswa jadi tertekan jika mngikuti mata pelajaran tertantu disebabkan krena guru bersangkutan kejam/kurang senyum.
    (Tidak membuat siswa betah)

    BalasHapus